Mencari aksi seru lainnya?

SBOTOP memiliki banyak hal untuk Anda

Kunjungi www.sbotop.com
untuk melihat game menarik dan penawaran eksklusif

Untuk informasi lebih lanjut:
Email kami di [email protected]

KUNJUNGI SEKARANG

SBOTOP APP Welcome Freebet – ID

5 Pelajaran Setelah Kroasia Tersingkir dari Euro 2024

Kroasia telah tersingkir dari Euro 2024, tepatnya di fase grup. Ini adalah pertama kalinya dalam 10 tahun mereka keluar dari turnamen besar pada tahap awal. Dalam konteks Euro, ini merupakan kali pertama mereka tersingkir sejak 2012.

Kroasia hampir meraih tiket ke babak 16 besar Euro 2024 dalam pertandingan terakhir Grup B di Leipzig, Jerman, pada Selasa lalu (25/6/2024). Namun, harapan mereka sirna setelah gol Mattia Zaccagni pada menit ke-98 mengakhiri pertandingan dengan skor imbang 1-1 melawan Italia.

Luka Modric memberi Kroasia keunggulan 1-0 pada menit ke-54 setelah kesalahan Davide Frattesi yang melakukan handball di kotak penalti Italia pada menit ke-53. Luka Modric, yang bertugas sebagai eksekutor, gagal memanfaatkan peluang tersebut setelah tendangannya ditebak oleh Donnarumma.

Kemenangan yang hampir pasti untuk Kroasia sirna setelah Mattia Zaccagni masuk sebagai pemain pengganti dan berhasil mencetak gol melawan Dominik Livakovic pada menit ke-90+8. Gol ini membuat Italia mendapatkan satu poin yang cukup untuk lolos ke babak 16 besar bersama Spanyol.

Lalu apa saja yang bisa dipelajari dari kegagalan Kroasia di Euro 2024? Simak selengkapnya ulasan dari SBOTOP di bawah ini.

 

1.Terlalu Banyak Ekspektasi, Terlalu Sedikit Hasil

Kroasia belakangan ini sering kali dihiasi dengan ekspetasi yang melampaui kenyataan di atas lapangan. Setelah kemenangan penting melawan Portugal, banyak yang menyebut mereka sebagai tim terbaik sepanjang sejarah.

Namun, membandingkan mereka dengan ‘generasi emas’ seperti Davor Suker atau Zvonimir Boban jelas tidak adil. Meskipun memiliki pemain-pemain kelas dunia seperti Ivan Rakitic dan Mario Mandzukic, harapan yang terlalu tinggi ternyata membebani mereka.

 

2.Masa Depan Tanpa Pemimpin Senior

Pilar-pilar tim seperti Luka Modric dan Ivan Perisic, meskipun berjasa besar, semakin terlihat usia mereka yang sudah tidak muda lagi. Luka Modric yang berusia 38 tahun mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan, demikian juga dengan Ivan Perisic yang berusia 35 tahun dan Kramaric yang berusia 33 tahun.

Euro 2024 jadi kesempatan terakhir Luka Modric
Luka Modric gagal bawa Kroasia melangkah jauh di Euro 2024

Keberhasilan Kroasia di Euro edisi kali ini dipengaruhi oleh kenyataan bahwa generasi para senior harus segera memberi jalan kepada pemain muda. Hal itu tentu saja untuk memberi ‘jam terbang’ mumpuni di pertandingan international, terutama membiasakan diri terhadap tekanan.

 

3.Kebisuhan Taktikal yang Menjadi Batu Sandungan

Sang pelatih Zlatko Dalic, meskipun mengenal betul timnya, terlihat terlalu keras kepala dalam mempertahankan formasi 4-3-3. Performa Marcelo Brozovic di turnamen ini menjadi bukti nyata bahwa ada kebutuhan untuk mengubah strategi.

Umpan-umpan yang tidak efektif dan kesulitan dalam menciptakan peluang gol menjadi poin lemah yang seharusnya diperbaiki lebih awal. Sementara itu, kekuatan Kroasia seharusnya bisa dimaksimalkan di sisi pertahanan. Atau turnamen ini menjadi kesempatan terakhir bagi Zlatko Dalic?

 

4.Tidak Menutup Pertandingan dengan Baik

Kroasia kehilangan beberapa poin penting di babak tambahan pertandingan mereka. Kesalahan ini terlihat jelas dalam pertandingan melawan Albania dan Italia, di mana gol penyama yang terjadi pada menit akhir memperburuk situasi mereka.

Ketidakmampuan untuk menutup pertandingan dengan baik menunjukkan bahwa Kroasia harus lebih fokus pada menyelesaikan pertandingan sejak awal. Melihat hal itu, tampaknya tim pencari bakat perlu lebih jeli untuk memilih skuad Kroasia di masa depan.

 

5.Penghargaan Sulit Didapatkan oleh Tim Kecil

Meskipun telah menunjukkan prestasi gemilang di ajang internasional, seperti Piala Dunia, Kroasia masih belum dianggap sejajar dengan negara-negara besar dalam dunia sepak bola. Oleh karena itu, kegagalan mereka di Euro bukanlah kejutan bagi banyak pengamat.

Perbedaan dalam perlakuan terhadap tim dari negara kecil dan besar dalam sepak bola tetap menjadi kenyataan yang sulit dihindari. Jadi, akankah tim ini memiliki ‘generasi emas’ selanjutnya?

 

BERBAGAI FAKTA KROASIA DI EURO 2024

Berikut adalah berbagai fakta terkait perjalanan Kroasia di Euro 2024:

  1. Kroasia mengalami kekalahan telak dari Spanyol di Euro 2024, menandai awal yang buruk bagi mereka. Pertandingan yang awalnya diantisipasi ketat, berakhir dengan kemenangan mudah bagi La Furia Roja. Tim asuhan Luis De La Fuente berhasil mencetak tiga gol pada babak pertama, mengungguli Kroasia dengan skor akhir 0-3, menempatkan Kroasia dalam kesulitan untuk melaju ke babak 16 besar.
  2. Meskipun memimpin 2-1, Kroasia gagal meraih kemenangan saat pemain Albania, Klaus Gjasula, mencetak gol pada menit akhir pertandingan. Pertandingan antara Kroasia dan Albania berakhir imbang 2-2.
  3. Pertandingan Kroasia melawan Italia juga berakhir imbang, kali ini dengan skor 1-1. Kroasia sekali lagi kebobolan pada menit akhir perpanjangan waktu, di mana Mattia Zaccagni mencetak gol untuk Italia.
  4. Kroasia tidak berhasil meraih kemenangan dalam tiga pertandingan mereka di Euro 2024, hasil yang dapat dianggap negatif.
  5. Dalam empat pertemuan terakhir antara Kroasia dan Italia, semua pertandingan berakhir dengan skor 1-1.
  6. Ini merupakan pertemuan kelima Kroasia dengan juara bertahan Piala Eropa dalam fase grup. Sebelumnya, Kroasia mengalahkan Denmark 3-0 pada Euro 1996, bermain imbang 2-2 dengan Prancis pada Euro 2004, kalah 1-0 dari Spanyol pada Euro 2012, dan mengalahkan Spanyol 2-1 pada Euro 2016.
  7. Euro 2024 menjadi kedua kalinya Kroasia menyelesaikan penyisihan grup Piala Eropa tanpa meraih kemenangan, setelah peristiwa yang sama terjadi pada Euro 2004.
  8. Luka Modric mencatatkan namanya sebagai pencetak gol tertua dalam sejarah putaran final Euro, pada usia 38 tahun 289 hari.
  9. Zlatko Dalic memimpin Kroasia dalam putaran final Piala Eropa untuk kedelapan kalinya, menyamai rekor yang sebelumnya dipegang oleh Slaven Bilic.
   

●●●

Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan

Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan

Ikuti kami di Facebook, Twitter, Instagram dan Youtube

Chat Langsung