Gemilangnya Tottenham Hotspur di bawah Ange Postecoglou
Ada kejutan di Premier League musim ini, yakni cemerlang nya Tottenham Hotspur di bawah sang pelatih Ange Postecoglou. Bagaimana tidak, tim asal London Utara tersebut sangat kacau di musim lalu usai mantan pelatih Antonio Conte membeberkan semua borok tim kepada media.
Alhasil Conte pun dipecat dari kepelatihan Spurs dan mereka finish di papan tengah serta tak mengambil jatah berlaga di kompetisi Eropa pada musim ini. Tak hanya sampai disitu, imbasnya sang mega bintang mereka, Harry Kane pun akhirnya memutuskan hengkang pada bursa transfer musim panas lalu.
Kane yang menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah bagi Tottenham Hotspur memutuskan pindah ke Bayern Munich di musim ini untuk kembali bermain di Eropa dan mewujudkan impiannya yakni mendapatkan trofi bergengsi pertama dalam karirnya.
Dengan ditinggalkan sang mega bintang, Spurs pun digadang-gadang akan menjalani musim yang buruk pada musim ini, terlebih mereka mendatangkan pelatih asal Australia, Ange Postecoglou yang minim pengalaman di sepak bola Eropa. Namun pria berdarah Yunani tersebut memberikan bukti nyata, setidaknya dalam 10 laga pertama di Premier League.
Ange Postecoglou mempunyai filosofi sepak bola full menyerang dari segala lini, dalam skema 4-2-3-1 andalannya. Ia bahkan membuat dua wingback maju ke depan sejajar dengan gelandang no. 10 saat tampil menyerang, dan hanya meninggalkan dua pemain belakang.
Permainan Ange Postecoglou ini dinilai menarik bahkan ada yang menyebut sebagai permainan pertama di dunia yang menggunakan inverted wing back, atau dua bek sayang yang sejajar dengan para pemain tengah. Dalam hal ini, Ange Postecoglou mengaku bahwa taktiknya hanya meniru Pep Guardiola saja.
Taktik Ange di Spurs pun didukung dengan para pemain yang memang mampu untuk menyokong skemanya, di posisi wing back misalnya, Spurs mempunyai Emerson Royal dan Pedro Porro di sisi kanan dan mempunyai Udogie, Ben Davies dan Sessegnon di sisi kiri.
Selain itu Ange juga mempercayakan lini tengah kepada Bissouma dan Sarr, hal tersebut sempat menjadi kejutan karena kedua pemain tersebut sangat jarang bermain di musim lalu bersama Antonio Conte. Bissouma terlihat jelas sangat berperan dalam skema ini karena memiliki daya jelajah dan dribble yang mumpuni dibanding Hojbjerg.
Sarr juga lebih berguna dibandingkan Skip karena mempunyai aspek menyerang dan bertahan yang sama baiknya. Untuk di lini pertahanan, Ange mendapatkan duet bek tengah baru dalam diri Romero dan Van de ven, duet tersebut banyak yang mengaitkan seperti duet Vertonghen dan Alderweireld pada Spurs era Pochettino.
Hal yang menjadi krusial juga ada dalam pemilihan penjaga gawang, Spurs mendatang Vicario dari Empoli pada bursa transfers musim panas lalu, dan sukses menjadi penjaga gawang pertama Spurs dengan permainan yang selalu memukau di setiap pekannya.
Dan aspek penting dalam permainan Ange di musim ini ada dalam diri James Maddison. Spurs dengan cerdik memanfaatkan momen Leicester yang terdegradasi dengan mengamankan jasa Maddison. Pemain asal Inggris tersebut langsung klop dengan gaya main Ange dan menjadi pemain yang sangat penting.
Maddison pun langsung mewarisi nomor punggung 10 peninggalan Harry Kane, ia juga menjadi alasan untuk gemilangnya Heung Min Son di musim ini yang bermain sebagai ujung tombak. Kombo maut Maddison dan Son setidaknya mengantarkan Spurs di puncak klasemen Premier League sementara dengan raihan poin 26.
Spurs belum sekalipun menelan kekalahan dengan catatan delapan kali menang dan dua kali hasil imbang. Mereka juga menang melawan tim besar seperti Manchester United dan Liverpool serta berhasil menahan imbang Arsenal di Emirates Stadium.
Spurs pun disebut-sebut akan menjadi penantang gelar juara Premier League musim ini, meski hanya baru mencapai 10 laga, namun Spurs diuntungkan dengan tidak berlaganya mereka di kompetisi Eropa dan bisa tetap mempertahankan para pemainnya di kondisi bugar dalam tiap pekannya.
Pemilihan Ange Postecoglou sebagai pelatih baru Spurs dan perombakan skuad yang dilakukan mereka di musim ini menjadi kunci mereka bisa menjadi pemuncak klasemen Premier League pada saat ini. Meski begitu, jalan masih panjang masih ada 28 laga lainnya di musim ini yang harus dimanfaatkan Spurs dengan sangat baik apabila ingin menjadi juara.
Bursa Transfers musim dingin juga akan menjadi penentuan yang krusial karena mereka akan ditinggalkan para pemainnya untuk kompetisi Piala Afrika dan Piala Asia pada awal tahun mendatang. Dengan situasi saat ini dan dimana-mana orang memprediksi Spurs akan menjadi penantang gelar, Ange Postecoglou menitipkan pesan kepada suporter agar tetap bermimpi dan ia bersama tim akan selalu berusaha menampilkan permainan terbaik di setiap pekannya.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan