Mencari aksi seru lainnya?

SBOTOP memiliki banyak hal untuk Anda

Kunjungi www.sbotop.com
untuk melihat game menarik dan penawaran eksklusif

Untuk informasi lebih lanjut:
Email kami di [email protected]

KUNJUNGI SEKARANG

SBOTOP APP Welcome Freebet – ID

Spanyol dan Kegagalan di Piala Dunia 2022

Spanyol tersingkir dari Piala Dunia 2022 dalam keadaan dramatis setelah mereka dikalahkan oleh Maroko lewat drama adu penalti dalam pertandingan babak 16 besar yang digelar di Doha.

Setelah berakhir imbang tanpa gol, pertandingan berlanjut ke perpanjangan waktu ketika kedua tim gagal mencetak gol meski sama-sama memiliki peluang. Upaya adu penalti pertama Spanyol oleh Pablo Sarabia membentur mistar gawang, sebelum kiper Maroko Yassine Bounou menepis tembakan dari Carlos Soler dan Sergio Busquets.

Maroko mendapat tendangan penalti penentu dari Abdelhamid Sabiri, Hakim Ziyech dan juga Achraf Hakimi, yang lahir dan besar di Spanyol. Sebagai catatan, Spanyol belum pernah melewati babak 16 besar sejak memenangkan Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Dan berikut ini adalah ulasan SBOTOP tentang tim berjuluk La Furia Roja pada gelaran Piala Dunia 2022.


HASIL PERTANDINGAN

Babak penyisihan grup – Grup E

  • 23 November 2022 di Al Thumama Stadium: Spanyol 7-0 Kosta Rika (Dani Olmo 11′, Marco Asensio 21′, Ferran Torres 31’+54′, Gavi 74′, Carlos Soler 90′, Alvaro Morata 92′).
  • 27 November 2022 di Al Bayt Stadium: Spanyol 1-1 Jerman (Alvaro Morata 62′ | Niclas Fullkrug 83′).
  • 1 Desember 2022 di Khalifa International Stadium: Jepang 2-1 Spanyol (Ritsu Doan 48′, Ao Tanaka51′ | Alvaro Morata 11′).

Babak 16 besar

  • 6 Desember 2022 di Education City Stadium: Maroko (penalti 3-0) 0-0 Spanyol.

REKOR SPANYOL DI PIALA DUNIA

Keberhasilan Spanyol pada tahun 2010 di Afrika Selatan adalah satu-satunya gelar Piala Dunia mereka. Susunan pemain bertabur bintang yang terdiri dari Iker Casillas, Sergio Ramos, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, David Villa dan Fernando Torres keluar sebagai pemenang melawan Belanda di final, berkat gol kemenangan perpanjangan waktu dari Andreas Iniesta.

Mereka telah lolos ke setiap Piala Dunia sejak 1978, namun gagal melewati babak perempatfinal di turnamen lain mana pun.


SKUAT SPANYOL DI PIALA DUNIA 2022

Piala Dunia 2022 jadi penampilan terakhir Sergio Busquets untuk Spanyol
Sergio Busquets jadi kapten Spanyol di Piala Dunia 2022

Kiper: Unai Simon, Robert Sanchez, David Raya.

Bek: Dani Carvajal, Cesar Azpilicueta, Eric Garcia, Hugo Guillamon, Pau Torres, Aymeric Laporte, Jordi Alba, Jose Gaya.

Gelandang: Sergio Busquets, Rodrigo, Gavi, Carlos Soler, Marcos Llorente, Pedri, Koke.

Striker: Ferran Torres, Nico Williams, Yeremy Pino, Alvaro Morata, Marco Asensio, Pablo Sarabia, Dani Olmo, Ansu Fati.


SIAPA YANG JADI PEMAIN TERBAIK?

Gavi adalah seorang remaja yang telah menjalani karir luar biasa bersama Barcelona serta skuat senior Spanyol. Dengan 10 caps sebelum ulang tahunnya yang ke-18 pada bulan Agustus, kemampuan teknis sang gelandang telah membuatnya dibandingkan dengan Xavi Hernandez, dan dia tampil mengesankan dalam pertandingan pembuka Spanyol saat mengalahkan Kosta Rika, mencetak gol dan memenangkan penghargaan pemain terbaik pertandingan.

Di tempat lain, Pau Torres adalah bek tengah yang terus-menerus dikaitkan dengan kepindahan dari Villarreal, dimana ia membuat 33 penampilan La Liga musim lalu. Dia telah mendapatkan 21 caps untuk tim nasional Spanyol pada usia 25 tahun memasuki turnamen.

Liga Premier
Aston Villa
Liverpool
1X2 Aston Villa @ 4.30
Aston Villa Handicap Asia +0.75 @ 1.99
Atas 3.00 @ 2.06
Disclaimer: Odds telah sesuai pada saat penulisan.

Bersama Gavi, Pedri adalah salah satu pemain di barisan depan generasi baru dari talenta muda Spanyol. Masih berusia 19 tahun, gelandang kreatif ini adalah sosok kunci bagi Barcelona selama musim 2020/2021 dan hanya masalah cedera dan kebugaran yang membuatnya tidak bisa tampil sebanyak itu di tahun berikutnya. Seorang playmaker aktif dengan kemampuan teknis yang luar biasa, ini adalah Piala Dunia pertama Pedri.


PENYEBAB KEGAGALAN SPANYOL

Spanyol tersingkir dari Piala Dunia 2022 di Qatar setelah kekalahan penalti dari Maroko di Education City Stadium. Tersingkirnya La Furia Roja dapat diprediksi sekaligus mengecewakan setelah awal luar biasa dengan mempermalukan Kosta Rika tujuh gol tanpa balas.

Pablo Sarabia, Carlos Soler dan Sergio Busquets banyak disalahkan karena kegagalan mereka dari titik penalti, tetapi itu seharusnya tidak menutupi penampilan keseluruhan yang cukup mengecewakan dari Spanyol. Dua gol dalam tiga pertandingan melawan Jerman, Jepang dan Maroko seakan-akan Spanyol bukanlah favorit.

Banyak yang dibangun dari kemenangan atas Kosta Rika di Grup E tanpa menjawab pertanyaan kunci awal: ‘Di mana sumber gol yang andal dan konsisten diperlukan untuk tim tanpa titik fokus menyerang yang sebenarnya?’ Marco Asensio kembali masuk melawan Maroko meskipun penampilan Alvaro Morata lebih produktif dan pada saat yang terakhir dikirim masuk di Al Rayyan, namun sudah terlambat bagi Spanyol untuk bangkit lagi. Ini adalah pertandingan yang menampilkan total 11 tembakan antara kedua belah pihak dalam waktu normal.

Penalti membawa pertanyaannya sendiri tentang keseluruhan pengalaman skuat dengan sejumlah sosok berpengalaman hilang dari tim yang bisa menjadi bagian dari perjalanan seandainya Luis Enrique memilih berbeda karena hanya sedikit anggota tim yang pernah menjalani adu penalti dalam turnamen besar.

Sergio Ramos kembali tampil luar biasa bersama Paris Saint-Germain, sementara David De Gea kembali diandalkan Manchester United. Tapi mereka tidak menjadi pilihan Luis Enrique.

Mungkinkah keduanya membantu Spanyol sejak awal? Unai Simon menyelamatkan satu penalti jadi mungkin De Gea tidak akan membuat perbedaan besar, tetapi Sergio Ramos benar-benar bisa jadi pembeda daripada Sarabia dan Soler, atau Busquets sebagai pemain senior.

“Saya memilih eksekutor, saya pikir mereka yang terbaik di lapangan. Jika saya bisa mengubah sesuatu, saya akan mengambil (kiper Maroko Yassine) Bounou dan menempatkan kiper lain di sana. Penalti bukan undian bagi saya. Anda harus mengendalikan diri. Apa yang kami lakukan adalah mendominasi permainan tetapi kami kurang gol, itulah kenyataan, itulah kebenaran,” kata Luis Enrique.

Semua itu menutupi masalah lain bahwa begitu banyak penampilan Spanyol di Qatar didasarkan pada penguasaan bola tanpa banyak bola yang ditembakkan. Misalnya, Spanyol mencatat 1019 operan melawan Maroko, menciptakan sedikit yang berharga dan akhirnya kalah setelah 120 menit.


 

●●●

Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan

Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan

Ikuti kami di Facebook, Twitter, Instagram dan Youtube

Chat Langsung